Aparatur Desa Kutim Dibekali Keahlian Digital dan Keamanan Siber
LININEWS, SAMARINDA – Dalam upaya memperkuat kapasitas sumber daya manusia di bidang digitalisasi dan keamanan informasi, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo Staper) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Digitalisasi dan Security Awareness. Kegiatan yang berlangsung di Queen Mary Room 1, Aston Hotel Convention Center Samarinda, Kamis (5/12/2024), diikuti oleh 35 aparatur desa dari 18 kecamatan di Kutai Timur.
Bimtek yang berlangsung dua hari hingga 6 Desember 2024 ini menghadirkan pembicara berpengalaman, di antaranya Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Poniso Suryo Renggono, Kepala Bidang Statistik Diskominfo Staper, Dian Fauzi Wiranata, serta Ketua Tiga Pilar, Isma Karya Dwi Prabowo, dan praktisi keamanan informasi, Denny Willyanto.
Dalam sambutannya, Poniso Suryo Renggono menekankan pentingnya keamanan informasi sebagai prioritas dalam pemerintahan berbasis digital. Ia menyoroti tantangan besar yang dihadapi aparatur desa dalam menjaga kerahasiaan dan integritas data yang dikelola.
“Keamanan informasi adalah hal mendesak di era digital ini. Dengan teknologi yang semakin meluas, ancaman siber juga meningkat. Bimtek ini bertujuan agar aparatur desa mampu melindungi data dan memberikan pelayanan yang lebih aman kepada masyarakat,” ujar Poniso.
Ia juga mengingatkan bahwa penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), sesuai Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018, bukan sekadar langkah modernisasi, tetapi juga strategi untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan keamanan dalam pelayanan publik.
Kepala Bidang Statistik Diskominfo Staper, Dian Fauzi Wiranata, menjelaskan bahwa Bimtek ini merupakan lanjutan dari program digitalisasi desa yang dimulai pada 2023. Hingga kini, 170 desa dan dua kelurahan di lima kecamatan, seperti Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Rantau Pulung, Bengalon, dan Batu Ampar, telah memiliki website resmi sebagai bagian dari transformasi digital.
“Kami berkomitmen untuk memperluas digitalisasi ke seluruh desa dan kelurahan di Kutai Timur. Pelatihan ini tidak hanya mengajarkan aparatur desa cara mengelola website, tetapi juga memberi pengetahuan praktis untuk menghadapi ancaman siber yang dapat mengganggu operasional desa,” kata Dian.
Ia menambahkan bahwa dengan keterampilan baru ini, aparatur desa diharapkan dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan potensi lokal sekaligus menjaga keamanan informasi desa.
Bimtek ini mendapat sambutan positif dari peserta yang antusias mengikuti setiap sesi. Mereka tidak hanya mempelajari teori tentang keamanan informasi, tetapi juga terlibat langsung dalam pelatihan praktis, seperti cara menangkal serangan siber dan mengelola website desa secara efektif.
“Kami berharap pelatihan ini mampu memberikan manfaat langsung bagi aparatur desa untuk meningkatkan pelayanan publik dan memaksimalkan potensi teknologi digital,” pungkas Dian.
Dengan inisiatif ini, Kutai Timur menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendorong transformasi digital hingga tingkat desa. Aparatur desa yang lebih tanggap teknologi dan paham keamanan informasi diharapkan dapat mendukung visi pembangunan daerah yang berbasis inovasi dan kolaborasi teknologi. (*)
Tinggalkan Balasan